Saturday, June 30, 2018

Renungan Petang SDA 01 Julai 2018

Renungan Petang
Ahad, 01 Julai 2018

Jangan Takut Dengan Kematian

"Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!"  (Mazmur 39:5).  

Dari pernyataan Daud ini dapat disimpulkan bahawa umur manusia ada hadnya. "Sungguh, hanya beberapa telempap (selebar telapak tangan) saja Kau tentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan!"  (Mazmur 39:6). Musa pun menyedari akan hal ini: "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun," (Mazmur 90:10). Cepat atau lambat, sudah bersedia atau tidak, suatu masa nanti manusia pasti akan berhadapan dengan kematian.

Kematian adalah sesuatu yang menakutkan dan mengerikan bagi orang-orang di luar Tuhan. Tetapi bagi orang percaya, "'Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.' 'Sungguh,' kata Roh, 'supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.'"  (Wahyu 14:13). Kematian memberi kesempatan kepada orang percaya untuk beristirehat dengan tenang, bebas dari segala permasalahan hidup dan tidak ada lagi air mata.

Dalam kematian orang percaya, sesungguhnya sedang menunggu untuk dibangkitkan dan diangkat pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kalinya: "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini." (1 Tesalonika 4:16-18).

Sebelum waktu itu tiba, adalah bijak bagi kita untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin supaya hal itu tidak menjadi jerat. "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba." (Pengkhotbah 9:12).


Selagi ada waktu dan kesempatan, kumpulkan harta di syurga mulai dari saat ini. Kiranya Tuhan memberkati anda!


Renungan Petang SDA 30 Jun 2018

Renungan Petang
Sabat, 30 Jun 2018

Perbuatan Tuhan Harus Diberitakan

"Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;" Mazmur 71:17

Melayani Tuhan dan menjadi saksi-Nya adalah tugas dan tanggungjawab setiap orang percaya. Tidak ada istilah cuti. Selama kita masih bernafas kita harus mengerjakan tugas tersebut. Mazmur 71:17 adalah komitmen pemazmur untuk memberitakan perbuatan Tuhan yang ajaib kepada semua orang di sepanjang hidupnya. Komitmen itu sudah dilakukannya ketika dia masih muda dan ingin meneruskan sampai masa ke tuanya.
Dengan kata lain, pemazmur rindu Tuhan berkenan memakai hidupnya: "...sampai masa tuaku dan putih rambutku...janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang." (Mazmur 71:18).

Adakah anda memiliki kerinduan yang sama seperti pemazmur ini? Atau adakah sesuatu di benak anda untuk mundur dan berhenti melayani pekerjaan Tuhan, kerana sudah merasa jemu, atau berputus asa dengan sesuatu hal atau masalah? Jangan hanya kerana ada cabaran atau masalah, semangat anda untuk melayani Tuhan dan menjadi saksi-Nya menurun dan semakin merosot.  Rasul Paulus menasihati, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11).

Yang harus diingat, untuk melayani Tuhan dan menjadi saksi-Nya, jangan mengharapkan kekuatan, kepintaran atau akal sendiri, melainkan harus melibatkan Roh Tuhan dalam segala sesuatu, sebab "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam." (Zakharia 4:6). Harus kuat dan teguh dalam melayani Tuhan.

Oleh itu, pemazmur memohon supaya Tuhan tidak meninggalkan dirinya. Roh Tuhan akan berundur dan meninggalkan seseorang ketika hidup dalam ketidaktaatan seperti yang dialami oleh raja Saul, yang pada mula kehidupannya disertai oleh Roh Tuhan tetapi kerana ketidaktaatannya, Roh Tuhan pun meninggalkan Saul. Roh Kudus akan berduka dan meninggalkan kita, apalagi kita tidak hidup dalam ketaatan. "...janganlah kamu mendukakan Roh Kudus..." (Efesus 4:30).


Dengan pertolongan Roh Kudus kita beroleh kesanggupan untuk melayani pekerjaan Tuhan dan memberitakan pekerjaan-Nya yang ajaib di dunia yang penuh cabaran ini. Tuhan memberkati anda!