Renungan Petang
Isnin, 16 Julai 2018
Isnin, 16 Julai 2018
Dasar Kehidupan Umat Percaya
"Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya." 1 Korintus 2:10
Semakin tinggi binaan sesebuah bangunan semakin dalam dan semakin kukuh dasar yang harus ditanam. Jika tidak, ketika angin taufan atau gegaran datang melanda, bangunan tersebut pasti tidak akan mampu berdiri tegak atau bakal akan roboh. Begitu juga dengan kehidupan ini, tak ada seorang pun dapat menduga dari mana dan bila datangnya angin taufan atau gegaran dalam kehidupan ini. Oleh itu, sangat penting bagi kita memiliki dasar kehidupan yang kuat dan kukuh agar kita tetap mampu berdiri tegak dan tidak akan jatuh.
Dengan apakah kita membina dasar hidup ini? "Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak." (1 Korintus 3:10 -13).
Tuhan Yesus berkata, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." (Matius 7:24-25). Jika kita membina dasar kehidupan kita di atas Batu Karang yang teguh iaitu, Tuhan Yesus, kita akan menjadi kuat, sekalipun harus menghadapi angin taufan, gempa atau goncangan kehidupan.
Rasul Paulus menasihati, "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 6:10). Saat ini ramai orang tak berdaya dan akhirnya tenggelam dalam badai dan gelombang kehidupan kerana mereka membina dasar kehidupannya di atas perkara-perkara yang ada di dunia ini atau hal-hal bersifat sementara. Tetapi malangnya apa yang selama ini mereka utamakan, harapkan dan bangga-banggakan di dalam dunia ini tidak mampu memberikan pertolongan.
No comments:
Post a Comment