Saturday, July 7, 2018

Renungan Petang SDA, Sabat 07 Julai 2018

Renungan Petang
Sabat, 07 Julai 2018

Tetap Teguh Dilandai Badai (2)

"Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat." Kisah 27:44

Kemanakah kita mengarahkan pengharapan hidup ini? Ada tertulis: "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya." (Ibrani 6:19-20). Badai boleh menyerang dalam kehidupan kita, sama ada dalam pekerjaan, rumah tangga, kesihatan, kewangan dan sebagainya. Namun ketika kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan, kita tidak akan binasa. Pengharapan merujuk kepada iman.

Selama empat belas hari, lebih dari 276 orang tidak melihat terang mahupun bintang, mereka juga tidak makan, mereka kelaparan dan terumbang ambing di tengah laut. Tetapi pada akhirnya mereka dapat diselamatkan. "Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku." (Kisah 27:25).

Rasul Paulus sangat yakin bahawa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dia dapat berkata demikian kerana pandangannya tertuju kepada Tuhan, bukan kepada situasi atau keadaan yang ada. "..sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.." (2 Korintus 5:7). Iman bekerja ketika seseorang memiliki persahabatan yang karib dengan Tuhan. "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17).

"Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku," (Kisah 27:23). Ketika sedang dilanda kesusahan yang besar, rasul Paulus masih dapat berhubung dengan Tuhan melalui doa dan penyembahan. Ketika berada di tengah badai, apakah kita masih memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan? Atau apakah kita jemu, lari meninggalkan Tuhan dan mencari pertolongan kepada sumber yang lain?

Walaupun berada di tengah badai pencubaan, janganlah pernah tawar hati, sebab Tuhan telah berjanji, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5). Kunci agar tetap teguh ketika dilanda badai adalah tetap mengarahkan pandangan hanya kepada Tuhan dan memelihara persahabatan dan hubungan yang karib dengan-Nya!


Kiranya Tuhan memberkati!

No comments:

Post a Comment