Renungan Petang
Selasa, 07 Ogos 2018
Selasa, 07 Ogos 2018
Orang Percaya Harus Menjadi Saksi
"Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." 1 Yohanes 1:3
Dalam perbicaraan sesuatu kes di makhamah biasanya ada yang disebut sebagai saksi. Bukan mudah seseorang diletakkan sebagai saksi dalam perbicaraan. Menjadi saksi dalam suatu perbicaraan haruslah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Contohnya, saksi utama adalah orang yang mengetahui atau melihat dengan mata kepala sendiri sesuatu peristiwa atau kejadian perkara yang sedang dibicarakan, dan dapat menceritakan apa yang telah dialami, dilihat dan didengar. Dia bukan menceritakan pengalaman orang lain atau menceritakan apa yang dia dengar dari orang lain. Apa lagi nak mereka-reka cerita atau menolak tambah kisah sebenar.
Demikian juga ketika menjadi saksi Kristus, kita harus memenuhi kriteria atau syarat yang disebutkan di atas, seperti halnya yang dilakukan oleh rasul Yohanes yang menyaksikan apa yang dirinya sendiri alami, yang dia pegang dan dia lihat tentang Kristus. Dengan kata lain, rasul Yohanes tidak memberi kesaksian akan apa yang orang lain katakan tentang Kristus sebagai suatu kebenaran, melainkan kehadiran Kristus yang dia alami sendiri di dalam kehidupannya itulah yang dia berikan sebagai kesaksian. Contohnya, rasul Yohanes menjadi saksi ketika Kristus dimuliakan di atas gunung (baca Matius 17:1-13), juga pada saat Kristus bangkit dari kematian dan naik ke syurga dia menyaksikan semua kejadian itu.
Melalui kesaksian ini, rasul Yohanes rindu kepada orang lain agar dapat merasakan dan mengalami apa yang dia alami iaitu, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang benar tentang Kristus dan hidup dalam persahabatan yang karib dengan Bapa. Ada tertulis: "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." (Hosea 6:6). Sebagai orang percaya kita adalah saksi-saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini. Menjadi saksi kristus itu tidak diukur dari seberapa mahirnya orang itu berkhotbah atau seberapa sibuk mana dia terlibat dalam pelayanan, melainkan melalui pengalaman peribadi berjalan dengan Tuhan melalui perubahan hidup iaitu, memancarkan karakter Kristus secara nyata.
Sudahkah kita menjadi saksi Kristus melalui komunikasi, pernyataan dan perbuatan? Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita!
Nota: Renungan ini boleh dikongsikan kepada rakan-rakan anda yang lain atau sesiapa sahaja. Injil kebenaran Tuhan harus diberitakan di seluruh dunia. Tuhan memberkati!
A. A. Pondili
No comments:
Post a Comment